Pages

Selasa, 11 Juni 2013

Modul 3 - DHCP

Pengertian DHCP

Pada posting kali ini saya akan membahas cara mengkonfigurasi DHCP pada ubuntu. Sebelumnya, apa sih itu DHCP? Konfigurasi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server biasanya ditemukan pada firmware router broadband. Bagian DHCP adalah dimana anda dapat mengkonfigurasi router yang terintegrasi di server DHCP untuk menetapkan IP Address ke komputer dan perangkat lain pada jaringan area lokal (LAN). DHCP lain termasuk pengaktifan DHCP Server dan Tambah atau Edit Reservasi DHCP. DHCP adalah protocol yang  berbasis arsitektur client/server yang diaplikasikan untuk mempermudah pengalokasian IP Address pada suatu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP diharuskan secara manual memberikan IP address kepada semua komputer. Jika DHCP terpasang pada jaringan lokal, maka semua komputer menyambung ke jaringan akan memperoleh IP address secara otomatis dari DHCP server. Selain IP address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, misalnya default gateway dan DNS server.

Cara Kerja DHCP
Server adalah merupakan sebuah layanan yang dapat memberikan IP Address dan informasi TCP IP lainnya kepada semua Client yang memintanya. DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada Client.
Dynamic Host Configuration Protocol mempergunakan arsitektur server/client, maka terdapat dua pihak yang berperan, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.
DHCp Server adalah sebuah mesin yang memberikan layanan dengan “menyewakan” IP Address dan informasi TCP IP lainnya pada semua Client yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 200 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux terdapat layanan seperti ini.
DHCP Client merupakan mesin Client yang menjalankan program Client DHCP yang memungkinkannya untuk dapat berkomunikasi dengan DHCp Server. Sebagian besar sistem operasi Client jaringan (Windows NT Workstation, Windiws 2000 Professional, Windows XP, Windows Vistam atau GNU/Linux) mempunya perangkat lunak seperti ini.
DHCP server pada umumnya memiliki pendistribusian alamat yang diizinakn kepada Client, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap Client kemudian dapat menyewa IP Address dari DHCp Pool ini untuk waktu yang ditetapkan oleh DHCP, biasanya hingga berhari-hari. Manakala waktu penyewaan IP Address tersebut habis masa berlakunya, Client akan meminta kembali pada server untuk mendapatkan IP address yang baru atau memperpanjang kembali.
DHCP Client berusaha mendapatkan “penyewaan” IP Address pada DHCP dengan prosedur berikut:
- DISCOVER: DHCP client akan menyebarkan permintaan secara secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- OFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menanggapinya dengan tawaran sebuah alamat kepada DHCP client
- REQUEST: Client merequest DHCP server untuk menyewakan IP Address dari salah satu alamat yang tersedia pada DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- PACK: DHCP server akan menanggapi permintaan dari Client dengan mengirimkan paket pemberitahuan. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP IP lainnya) kepada Client, dan memperbarui basis database miliknya. Client selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protocol TCP IP dank arena telah memiliki alamat IP, Client pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Kosep DHCP yaitu melayani permintaan dari pada Clientnya, meminta IP untuk disebarkan ke client secara otomatis. DHCP ini didesain untuk melayani proses DHCP :
- Identifikasi DHCP Server
- Meminta IP
- Menerima IP 
- Memutuskan untuk menggunakan IP tersebut

Posting kali ini, konfigurasi DHCP akan menggunakan UML(User Mode Linux) dengan topologi yang dibangun seperti gambar berikut :


Sebenarnya kita dapat mengkonfigurasi alamat IP hanya dengan mengedit file "interfaces" pada directory "/etc/networking" namun konfigurasi itu hanya untuk alamat IP statis. untuk melakukannya, jalankan perintah:

nano /etc/network/interfaces


untuk router, isi file "interfaces" tersebut menjadi seperti berikut. Ini konfigurasi pada router “patrick” : 



lalu instal lah bridge-utils untuk menyatukan 2 subnet menjadi 1 subnet. install pada router dengan menjalankan perintah:

apt-get install bridge-utils

lalu ubah file interfaces pada host lainnya dengan mengisi menjadi seperti berikut  pada “stitch” :

Ubahlah address dan nama eth nya sesuai pada topologi di atas.
Konfigurasi alamat IP statis selesai. Namun bagaimana jika ingin alamat IP yang dinamis? dengan menggunakan DHCP.
Untuk mengkonfigurasi DHCP, pertama-tama install lah dhcp pada host elmo dengan menjalankan perintah: 

apt-get install dhcp3-server 

Lalu ubah lah file dhcpd.conf dengan menjalankan perintah:

nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

Lalu tambahkan kode berikut menjadi seperti ini pada “elmo” :


line 1 merupakan subnet mask yang akan digunakan pada host yang akan menggunakan dhcp
line 2 merupakan broadcast address yang akan digunakan pada host yang akan menggunakan dhcp
line 3 merupakan alamat router utama pada jaringan tersebut
line 4 merupakan domain nama pada jaringan tersebut
line 5 merupakan server dari domain nama jaringan tersebut
line 7 merupakan subnet dan netmask jaringan tersebut
line 8 merupakan range alamat IP dinamis yang akan digunkaan nanti.
lalu line2 berikutnya merupakan konfigurasi alamt IP host2 yang menggunakan alamat IP yang fix.
Restart host server dhcp kamu. Pada salah satu host yang tidak terdaftar sebagai IP-fixed, ubah lah isi dari file interfaces “snoopy” nya menjadi:


Restart networking dengan menjalankan perintah

service networking restart

Untuk mengetahui apakah berhasil atau tidak, jalankan perintah

ifconfig

Jika berhasil maka alamat IP akan berubah sesaui range alamt IP yang telah ditentukan pada file dhcpd.conf sebelumnya.
Seperti gambar pada snoopy dibawah ini : 


0 komentar:

Posting Komentar